Masjid Darussalam, Masjid Tertua di Majalengka Sekaligus Saksi Bisu Misi Damai Sunan Gunung Jati

infomjlk.com — Majalengka menyimpan sebuah warisan sejarah Islam yang menakjubkan. Masjid Jami Darussalam di Desa Karangsambung, Kecamatan Kadipaten, disebut-sebut sebagai masjid tertua di Kota Angin, dengan usia yang diperkirakan mencapai 600 tahun.

Uniknya, masjid ini sama sekali tidak terlihat ringkih. Bangunan bercat putih ini masih berdiri kokoh dan terawat, seolah menampik usianya yang sudah berabad-abad. Keberadaannya bukan sekadar tempat ibadah, melainkan juga simbol dari upaya perdamaian di masa lalu.

Sejarah berdirinya Masjid Jami Darussalam berakar pada abad ke-14, saat Syekh Syarif Hidayatullah atau lebih dikenal sebagai Sunan Gunung Jati, diutus oleh Sultan Demak ke pulau Jawa bagian barat. Misi beliau saat itu adalah menyebarluaskan agama Islam sekaligus meredam konflik yang terjadi di masyarakat.

“Selain menyebarkan agama Islam, Sunan Gunung Jati juga diutus untuk mendamaikan masyarakat yang sedang berseteru karena perebutan batas wilayah, termasuk di Desa Karangsambung ini,” ungkap Wahdiyat (69), seorang sesepuh sekaligus pengurus Masjid Jami Darussalam, seperti dilansir detikcom pada 18 April 2021.

Kala itu, Desa Karangsambung tengah dilanda kekacauan akibat sengketa batas yang melibatkan lima wilayah. Dibantu oleh beberapa orang pembantunya yang dikenal sebagai Ki Gedeng, Sunan Gunung Jati berhasil menengahi perseteruan tersebut.

Berkat upaya para pembantu Sunan Gunung Jati, masyarakat yang berseteru berhasil didamaikan. Lima wilayah yang tadinya saling berebut pun disatukan, menandai kelahiran Desa Karangsambung yang damai.

Setelah perdamaian terwujud dan masyarakat bersatu, para pembantu Sunan Gunung Jati kemudian mendirikan tempat ibadah ini. Masjid Jami Darussalam pun kini berdiri megah, menjadi saksi bisu upaya damai sekaligus pusat syiar Islam tertua di Majalengka.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *